Penanganan Penyakit Secara Holistik
Tak
bisa dipungkiri sektor perunggasan berkembang pesat. Namun semestinya
perkembangan tersebut diimbangi dengan status kesehatan perunggasan nasioanal.
Titih Sugandi, peternak layer dari Sukabumi mengatakan, untuk menciptakan
kesehatan unggas penerapan biosekuriti yang ketat mutlak dilakukan. Itu
meliputi kegiatan isolasi, kontrol lalu lintas dan sanitasi. “Ini dilakukan
agar dapat menekan terjadinya penyebaran penyakit pada unggas,” terangnya.
Program
vaksinasi juga harus diperhatikan. Jadwal vaksinasi yang sesuai, dan yang
terpenting rajin untuk melakukan tes titer. Masalahnya titer bisa naik turun.
“Kita sebagai peternak pun harus mengetahui caranya, bagaimana vaksinasi yang
benar. Nah, jika ini sudah terpenuhi, tidak ada masalah,” akunya.
Drh.
Arik Farzeli, Technical Sales Representative MSD Animal Health saat ditemui
Poultry Indonesia mengungkapkan bahwa jika berbicara mengenai penanganan
penyakit, salah satu hal yang penting adalah diagnosa yang tepat. Ketepatan
diagnosa di sini sangat penting, karena banyak penyakit yang memiliki gejala
yang secara sepintas mirip, sebut saja IB, ILT, ND, Coryza dan masih banyak
lagi. Jika diagnosa dilakukan dengan tepat maka penanganannya pun akan tepat.
“Diagnosa
ini adalah kuncinya, untuk itu harus diketahui epidemiologi penyakit itu
sendiri, kemudian juga harus mengetahui history dari farm, serta gejala klinis
penyakit tersebut seperti apa. Seperti yang kita ketahui, virus IB ini adalah
RNA virus yang mudah bermutasi, jadi banyak sekali strain-nya di lapangan.
Inilah yang menyebabkan virus ini terus menjadi masalah,” jelas Arik.
Penyakit
setiap tahun selalu sama dan terus berulang ini yang pertama disebabkan oleh
manajemen dan biosekuriti di kandang, yang kedua mengenai bahan baku terutama
terkait harga sehingga kualitas bahan baku menjadi sebuah tantangan, saat ayam
diberi pakan kualitas yang tidak terlalu bagus, misalnya saja terdapat
mikotoksin di dalamnya, maka yang akan muncul adalah kondisi imunosupresi. Jika
ayam mengalami imunosupresi, maka walaupun biosekuriti dan pemilihan vaksinnya
sudah bagus tetapi vaksin yang diberikan tidak akan bekerja dengan maksimal.
Hal ini harus dilihat
secara holistik tidak secara parsial karena saling berhubungan. Pertama
mengenai manajemen, yang kedua adalah biosekuriti, dan yang ketiga fungsi
kontrol dalam hal ini vaksinasi. Jika salah satu dari tiga hal ini tidak
dijalankan dengan baik maka hasilnya tentu saja tidak akan maksimal. Hal ini
juga dipengaruhi oleh keragaman pola pikir di peternak karena ada yang hanya
berfokus pada hasil saja sehingga mengibaratkan ayam itu sebagai barang
produksi padahal ayam adalah sesuatu yang hidup yang akan bereaksi terhadap
setiap faktor perubahan yang ada di lingkungannya.
0 Response to "Penanganan penyakit secara holistik"
Post a Comment
semoga bisa bermanfat.