VAKSINASI DI HATCHERY
Vaksin
adalah sebuah bahan antigenik yang berasal dari virus ataupun bakteri yang dilemahkan
kemudiandigunakan untuk menstimulus kekebalan tubuh sehingga dapat mencegah
pengaruh penularan penyakit. Sedangkan vaksinasi adalah sebuah upaya pencegahan
penyakit tertentu dengan cara pemberian vaksin pada tubuh sehingga kekebalan
tubuh dari suatu penyakit bisa terjaga.
Kegiatan
vaksinasi pada produksi perunggasan dimulai dari hatchery, di mana ayam setelah
melalui tahap seleksi akan divaksin terlebih dahulu sebelum dipacking dan
dipasarkan ke konsumen.Vaksinasi di hatchery ini memang tidak selalu dilakukan
karena tergantung dengan permintaan dari customerataupun tergantung dari
keadaanlingkungan yang endemik penyakittertentu.Vaksin yang diberikan di
hatchery bisa hanya satu jenis vaksin saja seperti vaksin Newcastle Desease
(ND) danvaksin Gumboro, tetapi tidak menutup kemungkinan pemberian vaksin berspektrum
luas seperti rekombinasi antara vaksin Gumboro-ND-AI dan ILT juga diberikan
sejalan dengan kebutuhanpada situasi dan kondisi yang ada.
Model
vaksinasi yang umum diberikan di hatchery di Indonesia biasanya dilakukan
dengan cara tetes mata, injeksi subkutan maupun dengan spray, tergantung dengan
jenis vaksin yang diberikan. Model vaksinasi lain yaitu injeksi pada embrio
hidup umur 18-19 hari pada masa inkubasi, di mana modelvaksin ini telah
digunakan di beberapanegara lain, lebih dari 20 tahun yang lalu.
Namun
begitu, vaksinasi ini juga kurang begitu berkembang karena metodenya kurang
efektif dan teknologinya yang mahal. Pemberian vaksin di hatchery merupakan
sebuah pilihan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Vaksinasi yang
dilakukan di hatchery bila di tilik lebih dalam maka memiliki nilai yang jauh
lebih baik jika dibandingkan dengan vaksinasi yang dilakukan di lapangan.
Permasalahan
yang timbul ketika vaksinasi di lapangan seperti kualitas air yang tidak
memenuhi standar (pH terlalu asam atau basa, kandungan bakteri E. coli yang
tinggi, kandungan logam berat pada air dan higienitas), aplikasi peralatan yang
kurang memenuhi standar dan masalah sumber daya manusia yang kurang ahli dalam
teknisvaksinasi yang benar. Permasalahan lapangan tersebut tentunya tidak akan
terjadi ketika kegiatan vaksinasi dilakukan di hatchery yang sudah memilki
standar dan tenaga-tenaga ahlidi dalamnya.
Selain
permasalahan yang telahdisebutkan tentunya vaksinasi lapangan pada minggu
pertama juga akan berpengaruh terhadap performa ayam. Perlakuan vaksinasi pada
awal awal pemeliharaan di kandang juga merupakan salah satu faktor stres bagi ayam.
Stres tinggi akan menurunkan feed intake ayam, di mana yang kita tahu bahwa
peran feed intake sangat penting pada minggu pertama.
Pada
minggupertama ini merupakan pertumbuhan yang paling optimal pada ayam. Stres vaksin
yang dialami oleh ayam akan menurunkan feed intake yang akan berakibat kepada
pertumbuhan pada minggu pertama yang tidak akan memenuhi standar. Maka ketika
performa standar pada minggu pertama tidak dicapai, akan berpengaruh terhadap performa
secara keseluruhan ayam saat dipanen.
Vaksinasi
di hatchery ini dapat mengatasi tantangan dini dari kemungkinan serangan
penyakit di kandang pemeliharaan. Hal ini terjadi karena ayam telah memiliki
kekebalan dari penyakit sesuai vaksin yang telah diberikan. Vaksinasi hatchery
untuk penyakit yang memiliki morbiditastinggi seperti ND, Gumboro dan
Marekdirasa penting untuk dilakukan karena penyakit ini merupakan penyakit
yangsering menjangkit ayam pada fase-fase minggu pertama pemeliharaan.
Secaratidak langsung, vaksinasi di hatchery juga berpengaruh terhadap manajemen
pemeliharaan di mana pekerja akan lebihfokus terhadap peningkatan manajemen sehingga
performa bisa dicapai secara optimal pada minggu pertama.
0 Response to "VAKSINASI DI HATCHERY"
Post a Comment
semoga bisa bermanfat.