Kunci Sukses Closed House
Dengan
pesatnya perkembangan closed house saat ini, menunjukkan bukti bahwa closed
house adalah pilihan terbaik saat ini untuk beternak ayam baik layer, broiler,
maupun breeder farm. Hal ini dapat dimengerti karena selain closed house
memberikan efisiensi yang tinggi juga mengatasi sulitnya mencari tenaga kerja.
Banyak peternak bahkan membuat kandang bertingkat untuk mencapai efisiensi yang
diinginkan.
Dalam
memilih closed house pertama yang harus kita lihat adalah kualitas, sehingga
supplier yang sudah punya nama (branded) adalah pilihan terbaik dalam memilih
closed house. Dengan kualitas yang baik peternak tidak perlu pusing akibat
seringnya peralatan rusak atau tidak berjalannya sistem dengan baik. Kualitas
juga bisa dilihat dengan melihat siapa saja peternak yang sudah memakainya dan
mencari info kepada mereka yang telah memakai.
Untuk
pertama kali membeli closed house sebaiknya membeli secara full system dan
mencari supplier yang memang sudah paten sehingga tahu betul cara mengelolanya.
Karena tidak sedikit pula peternak yang masih belum tahu secara mendalam
bagaimana mengelola closed house membeli tidak dengan full system sehingga
bingung di tengah jalan.
Perusahaan
poultry equipment yang sudah lama dan berpengalaman tentu mempunyai hitungan
yang benar dalam mengkalkulasi ventilasi, karena hitungan ventilasi adalah
faktor yang sangat penting dalam closed house.
Dalam
menghitung ventilasi pertama yang harus diketahui adalah volume ruang yaitu
berapa lebar, tinggi dan panjang kandangnya. Kemudian kegunaan kandang tersebut
untuk apa, layer, breeder atau broiler, karena masing-masing mempunyai target
sendiri-sendiri.
Setelah
volume ruang, yang wajib diketahui adalah berapa kapasitas kipas dan dalam
tekanan (pressure drop berapa), karena tidak semua supplier bisa memberikan
informasi yang detail bila ditanya. Kemudian kapan sebaiknya dipakai kipas
dengan 3 blade atau lebih, semua punya maksud sendiri-sendiri.
Untuk
pendingin biasanya memakai cooling pad yang sekaligus berfungsi sebagai inlet.
Untuk menghitung pad cooling harus bisa balance dengan jumlah/ kapasitas
kipasnya.
Pertimbangan
berikutnya adalah tenaga kerja, tentu saja siapa yang mengoperasikan sistem
ini. Karena membeli closed house tidaklah sama dengan membeli mobil yang
tinggal menjalankan saja, tetapi bagaimana membeli suatu sistem peralatan yang
dijalankan sesuai dengan apa yang dibutuhkan ayam. Tentu saja selain cakap
dalam mengoperasikan alat juga harus peduli terhadap ayamnya.
Peralatan
closed house bisa diubah kapan saja dengan memperhatikan perubahan di sekitar
kandang dan disesuaikan dengan kebutuhan ayam. Biasanya yang mempengaruhi
perubahan adalah cuaca atau musim yaitu kemarau atau penghujan, volume ruang
akibat kotoran ayam, jumlah ayam dan berat ayam, dll. Untuk menjalankan closed
house yang perlu mendapat perhatian adalah ayam tidaklah sama seperti manusia
dalam membuang panas tubuhnya, di mana pada manusia membuang panas tubuhnya
terbanyak melalui lingkungannya tetapi pada ayam membuang panas tubuhnya banyak
melalui panting, karena pada ayam tidak punya kelenjar keringat seperti pada
manusia.
Untuk
itu dalam menjalankan closed house hanya ada beberapa titik kritis yang perlu
diperhatikan yaitu minimum ventilasi dan maksimum ventilasi serta musim yaitu
musim kemarau atau musim penghujan.
Minimum
ventilasi dijalankan pada saat ayam memerlukan suhu yang lebih tinggi
dibandingkan suhu lingkungan atau bila suhu ruang lebih tinggi dibandingkan
suhu lingkungan. Kebutuhan minimum ventilasi harus tercapai pada saat ini,
karena minimum ventilasi adalah kebutuhan basal ayam. Misal pada saat kita
menghendaki suhu ruang 250C tetapi diluar suhu menunjukkan suhu 200C maka
diperlukanlah minimum ventilasi. Demikian pula pada saat masa brooder karena
pada phase ini diperlukan suhu yg lebih tinggi dibandingkan suhu lingkungan di
luar kandang.
Untuk
menghitung minimum ventilasi diperlukan udara yang sesuai dengan yang
dibutuhkan ayam, biasanya dihitung dalam meter kubik per kilogram berat badan
per jam. Kebutuhan ini dapat kita lihat pada masing-masing guidance yang
diterbitkan oleh masing-masing pembibit atau strain.
Setelah
minimum ventilasi biasanya akan melalui natural ventilasi sebelum akhirnya
menuju ke maksimum ventilasi. Maksimum ventilasi terjadi pada saat ayam
memerlukan pendinginan, yaitu apabila suhu lingkungan lebih panas dibandingkan
dengan suhu yang diperlukan ayam di dalam kandang.
Melihat
cara membuang panas tubuh ayam dengan cara panting dapatlah dimengerti apabila
ayam lebih sensitif terhadap kelembaban yang tinggi. Untuk itu secara prinsip
sistem ventilasi di dalam closed house adalah menjalankan dengan kipas dan terakhir
adalah dengan sistem pad cooling.
Setelah
menjalankan ventilasi yang baik tentu saja masih ada faktor lain yang tidak
kalah penting untuk keberhasilan yang dicapai yaitu pakan, air, lighting dan
biosecurity. Sehingga saat closed house sudah berjalan harus dilihat ke semua
faktor tersebut. Terakhir agar tercapai efisiensi yang tinggi yang perlu
dipertimbangkan adalah pemakaian alatnya yaitu otomatis atau tidak.
0 Response to "Kunci Sukses Closed House"
Post a Comment
semoga bisa bermanfat.